Total Tayangan Halaman

Minggu, 07 November 2010

Ekspedisi Gunung Singgalang II

Akhir Agustus lalu akhirnya datang juga kepastian dari Nagao Natural Environment Foundation (disingkat Nagao NEF-Jepang) bahwa Small Research Grant yang dianugerahkan kepada saya untuk melakukan penelitian burung-burung pegunungan di Gunung Singgalang Sumatera Barat, dilanjutkan untuk tahun kedua, sesuai dengan rancangan proposal awal.... Alhamdulillah..

Berkah, tapi juga sedikit menimbulkan masalah... Karena pada saat yang bersamaan saya juga lagi terlibat dalam proyek penelitian lain, atas pembiayaan Conservation Leadership Program-BP Conservation, dengan dana yang lebih besar dan juga tentunya prestise yang lebih baik, membuat saya memilih untuk berupaya mencari seseorang untuk mengerjakan. Bukan berarti karena masalah prestise dan jumlah duit (ntar matre dong dibilangnya), saya mendahulukan proyek CLP-BP Conservation, tapi lebih tepatnya mungkin mencoba melakukan apa yang dibilang sebagai "Progressive Move"... Ha ha ha... Benar gak ya??

Maksudnya begini, dulu waktu masih jadi mahasiswa, seorang dosen saya (Pak Wilson Novarino), pernah bilang bahwa ada tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh seseorang jika pengen masuk ke dalam pekerjaan konservasi dengan bantuan grantship dari berbagai donor... Awal-awalnya sih mungkin kita akan menjadi field worker (pekerja lapangan), biasanya ini para freshman atau newbie nya lah... Karena belum ada pengalaman, atau pengen mencari pengalaman... Ini pernah saya jalani dulu semasa masih kuliah.. Ikut wara wiri ke sana ke mari dengan berbagai proyek penelitian yang dilakukan dosen.. Baik yang nantinya diganjar dengan segepok duit honor atau proyek yang bernilai 3M.... Maksudnya, habis proyek selesai dikerjakan, kita diberi ucapan 3M: Makasih.. Makasih... Makasih.... Ha ha ha ha....

Setelah menjalani beberapa saat, dan tentunya setelah mendapatkan pengalaman, baru masuk ke tahap berikutnya masuk ke posisi sebagai applicant dari grantship itu sendiri... Jadi bukan hanya mengerjakan proyek orang, tapi berusaha untuk mencari sendiri proyek.. Cuman, dalam tahapan ini, proyeknya masih dilakukan dengan gotong royong, bareng teman-teman yang seiman dan se-aqidah... Ha ha ha.. Apa hubungannya?? Maksudnya tentu melakukan aplikasi suatu grant dengan orang-orang yang sama tujuannya dengan kita... Itu juga pernah saya lakukan, ketika bergabung dengan teman-teman seangkatan dan juga beda angkatan di Andalas Wildlife Study Club (AWSC)... Beberapa grant berhasil kami dapatkan... Inilah maksudnya tahapan kedua dalam kehidupan seorang peneliti, menjadi applicant sekaligus executor untuk proyek penelitiannya sendiri...

Untuk tahap yang selanjutnya adalah menjadi breadtaker alias menjadi orang kerjaannya hanya mencari dana proyek ke sana kemari, tapi pelaksana proyeknya itu sendiri bisa jadi orang lain.... Saya sih gak bilang kalau saya berada dalam tahapan ini dengan murni, karena selain menyuruh orang menjalankan proyek penelitian saya, saya juga sering turun ke lapangan buat ngerjain tu proyek..

Nah, kembali ke proyek penelitian yang dananya dari Nagao NEF Jepang tadi... Akhirnya saya menemukan kandidat yang tepat. Kebetulan mantan mahasiswa sendiri, yang sekarang lagi ngambil S2. Namanya Liza Meini Fitri alias Pidi... Cewek tulen, tapi perkasa... Ha ha ha... Dia ngakunya pernah ikut Diklat Laskar Inong Bale di Aceh sono... Tanya aja sendiri sama orangnya nanti kalo ketemu.... Liat aja foto doi lagi kerja di lapangan noo di bawah ni.....

Liza Meini "Pidi" Fitri, mantan Inong Bale


Naah, akhirnya setelah dihubungi, yang bersangkutan bersedia menjadi pelaksana penelitian ini. Sekalian juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk thesis-nya Pidi nanti.. Uhuuuuyy, akhirnya saya bisa juga mengerjakan dua proyek penelitian sekaligus. Tengkiu Pid...                                     

Akhirnya penugasan pertama untuk Ekspedisi Gunung Singgalang Tahun Kedua ini bisa juga dilaksanakan.. Pidi berhasil mengumpulkan beberapa orang untuk jadi anggota tim lapangannya yang akan pergi dalam field visiting pertamanya.. Kebanyakan anak-anak angkatan 07, tapi ada satu dari angkatan 06. Setelah persiapan yang meliputi menghubungi guide lapangan kami di Singgalang, Pak Sati, menyiapkan logistik, persiapan alat-alat lapangan serta transportasi, maka akhirnya tim lapangan pertama ini siap juga berangkat...
Nih, liat nih timnya udah berpose sebelum berangkat (beberapa orang adalah tim pemandu sorak yang memberi semangat saat pelepasan, hi hi hi...) 

Tim Lapangan Ekspedisi Singgalang II dan tim sorak nya
Biar tidak terjadi kerancuan, anggota tim yang ikut kali ini akan saya perinci.. Siapa tau, yang baca postingan ini tertarik dengan salah satunya dan berniat untuk mengorbitkannya jadi artis... Lho lho???
He he he.. Kalau yang pertama ini namanya Dewi Chandra Rini, biologi angkatan 2006. Doi emang sangat sulit sekali difoto... Katanya karena pernah ada pengalaman gak enak sama papa-razi dan mama-razi. Ha ha ha ha ha............

Dewi Chandrarini S....
Anggota tim yang kedua ini, namanya Kevin Origia, biologi angkatan 2007. Kalau diliat sepintas, agak mirip Pepi The Explorer... Kalo diliat bener-bener, mirip artis terkenal yang jadi host "Bukan Empat Mata"... Ho ho ho ho..... Sori Pin!!

Kevin Origia, The Explorer.... Ha ha ha..
Ipin posenya lagi menutup idung, karena katanya lagi dapet... Dapet jerawat kali yaa?? Lalu anggota tim berikutnya namanya Aldino Fauzil. Ukurannya, maksudnya ukuran body nya, gak kalah-kalah banget dari Ipin. Dibedakan dari kacamata kuda yang dipakainya kemana-mana....

Aldino Fauzil Fanani
Yang Fauzil-nya yang pake baju ijo royo-royo itu ya... Bukan burung yang lagi dipegang ntu... He he he...
Lalu ada anggota yang keempat, Rahmat Dwi Cahya... Anaknya hebat komputer. Maksudnya pinter memperbaiki komputer n laptop yang rusak, pinter programming de el el... Kalau saya juga pinter komputer.. Pinter ngerusak lebih tepatnya... Wkakakakakak... Yang penasaran dengan anaknya, plis cekidot foto doski di bawah ini...

Rahmat Dwi Cahya dan Pak Sati Sidai
Yang di belakang Mamat itu adalah guide lapangan kami, Pak Sati Sidai namanya. Orangnya udah sangat pengalaman keluar masuk hutan, terutama hutan Gunung Singgalang.

Tim ekspedisi ini berada di lapangan selama kurang lebih empat hari. Lokasi yang dipilih merupakan salah satu lokasi yang dulu udah pernah juga kami survei. Tapi tentunya menyurvei lebih sering di tempat yang sama akan memberikan data yang lebih akurat....

Memang, terkadang keberuntungan itu diberikan Tuhan jika kita mau berusaha. Satu hal yang sangat saya senang dari hasil yang didapatkan tim lapangan kali ini adalah tertangkapnya burung hantu mungil khas pegunungan, Glaucidium brodiei, yang selama ini hanya berhasil kami amati secara visual. Waktu saya mendapat berita dari Pidi lewat SMS, langsung hati saya jingkrak-jingkrak mendengarnya... Kebayang gak, hati lagi jejingkrakan gimana??

Glaucidium brodiei
Hasil ini tentunya menambah daftar jenis burung hantu pegunungan yang berhasil kami temui. Sebelumnya, kami berhasil mencincin burung hantu jenis Otus lempiji di kawasan Gunung Tandikat. Oya, hasil ekspedisi kali ini tentu saja tidak si burung hantu ini saja. Ada beberapa jenis lain yang tertangkap, dengan total individu mencapai 20an ekor. Cukup banyak mengingat cuaca yang sangat tidak bersahabat untuk saat itu. Hasil ini jika digabungkan lagi dengan hasil pengamatan dengan menggunakan metoda digiscoping, tentu akan bertambah. Ada beberapa jenis yang "tertangkap tangan" lagi nangkring di pepohonan dengan menggunakan lensa jarak jauh kamera Nikon yang dibawa tim..

Untuk hasil mist netting, bisa dilihat foto-foto burung cantik di bawah ini... Kalau ada yang suka, boleh bawa pulang satu... he he he...

Stachyris striolata

Niltava grandis jantan

Seicercus montis
Cakep-cakep kan?? Rasanya setiap kali saya ke lapangan, semua rasa capek dan penat yang dirasa jadi hilang kalau udah melihat burung-burung cantik ini. Tentunya menangkap mereka melalui Mist net dan kemudian memberikan cincin sebagai penanda harus dilakukan dalam prosedur yang sangat hati-hati, supaya mereka tidak terlampau stres.

Total jenderal, bagaimana pendapatnya sekarang tentang meneliti burung? Enak kan? Asyik kan?

2 komentar: